"Yaa Sayyidi Yaa Rasulullah.mp3"

Hukum mengamalkan Hizib dan memakai azimat

>> Kamis, 29 April 2010

Mengamalkan doa-doa, hizib dan memakai azimat pada dasanya tidak lepas dari ikhtiar atau usaha seorang hamba, yang dilakukan dalam bentuk doa kepada Allah SWT. Jadi sebenanya, membaca hizib, dan memakai azimat, tidak lebih sebagai salah satu bentuk doa kepada Allah SWT. Dan Allah SWT sangat menganjurkan seorang hamba untuk berdoa kepada-Nya. Allah SWT berfirman:

اُدْعُوْنِيْ أَسْتَجِبْ لَكُمْ
Berdoalah kepada Ku, niscya Aku akan mengabulkannya untukmu. (QS Al-Ghafir: 60)
Ada beberapa dalil dari hadits Nabi yang menjelaskan kebolehan ini. Di antaranya adalah:
عَنْ عَوْفِ بْنِ مَالِكٍ الأشْجَعِي، قَالَ:” كُنَّا نَرْقِيْ فِيْ الجَاهِلِيَّةِ، فَقُلْنَا: يَا رَسُوْلَ اللهِ كَيْفَ تَرَى فِي ذَلِكَ؟ فَقَالَ: اعْرِضُوْا عَلَيّ رُقَاكُمْ، لَا بَأْسَ بِالرُّقَى مَا لَمْ يَكُنْ فِيْهِ شِرْكٌ

Dari Auf bin Malik al-Asja’i, ia meriwayatkan bahwa pada zaman Jahiliyah, kita selalu membuat azimat (dan semacamnya). Lalu kami bertanya kepada Rasulullah, bagaimana pendapatmu (ya Rasul) tentang hal itu. Rasul menjawab, ”Coba tunjukkan azimatmu itu padaku. Membuat azimat tidak apa-apa selama di dalamnya tidak terkandung kesyirikan.”
(HR Muslim [4079]).
Dalam At-Thibb an-Nabawi, al-Hafizh al-Dzahabi menyitir sebuah hadits:

Dari Abdullah bin Umar, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, ”Apabila salah satu di antara kamu bangun tidur, maka bacalah (bacaan yang artinya) Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah SWT yang sempurna dari kemurkaan dan siksaan-Nya, dari perbuatan jelek yang dilakukan hamba-Nya, dari godaan syetan serta dari kedatangannya padaku. Maka syetan itu tidak akan dapat membahayakan orang tersebut.” Abdullah bin Umar mengajarkan bacaan tersebut kepada anak­anaknya yang baligh. Sedangkan yang belum baligh, ia menulisnya pada secarik kertas, kemudian digantungkan di lehernya.
(At-Thibb an-Nabawi, hal 167).
Dengan demikian, hizib atau azimat dapat dibenarkan dalam agama Islam. Memang ada hadits yang secara tekstual mengindikasikan keharaman meoggunakan azimat, misalnya:
عَنْ عَبْدِ اللهِ قاَلَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّي اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إنَّ الرُّقًى وَالتَّمَائِمَ وَالتَّوَالَةَ شِرْكٌ
Dari Abdullah, ia berkata, Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, “’Sesungguhnya hizib, azimat dan pelet, adalah perbuatan syirik.” (HR Ahmad [3385]).
Mengomentari hadits ini, Ibnu Hajar, salah seorang pakar ilmu hadits kenamaan, serta para ulama yang lain mengatakan:
“Keharaman yang terdapat dalam hadits itu, atau hadits yang lain, adalah apabila yang digantungkan itu tidak mengandung Al-Qur’an atau yang semisalnya. Apabila yang digantungkan itu berupa dzikir kepada Allah SWT, maka larangan itu tidak berlaku. Karena hal itu digunakan untuk mengambil barokah serta minta perlindungan dengan Nama Allah SWT, atau dzikir kepado-Nya.” (Faidhul Qadir, juz 6 hal 180-181)
lnilah dasar kebolehan membuat dan menggunakan amalan, hizib serta azimat. Karena itulah para ulama salaf semisal Imam Ahmad bin Hanbal dan Ibnu Taimiyyah juga membuat azimat.
A-Marruzi berkata, ”Seorang perempuan mengadu kepada Abi Abdillah Ahmad bin Hanbal bahwa ia selalu gelisah apabila seorang diri di rumahnya. Kemudian Imam Ahmad bin Hanbal menulis dengan tangannya sendiri, basmalah, surat al-Fatihah dan mu’awwidzatain (surat al-Falaq dan an-Nas).” Al-Marrudzi juga menceritakan tentang Abu Abdillah yang menulis untuk orang yang sakit panas, basmalah, bismillah wa billah wa Muthammad Rasulullah, QS. al-Anbiya: 69-70, Allahumma rabbi jibrila dst. Abu Dawud menceritakan, “Saya melihat azimat yang dibungkus kulit di leher anak Abi Abdillah yang masih kecil.” Syaikh Taqiyuddin Ibnu Taimiyah menulis QS Hud: 44 di dahinya orang yang mimisan (keluar darah dati hidungnya), dst.” (Al-Adab asy-Syar’iyyah wal Minah al-Mar’iyyah, juz II hal 307-310)
Namun tidak semua doa-doa dan azimat dapat dibenarkan. Setidaknya, ada tiga ketentuan yang harus diperhatikan.
1. Harus menggunakan Kalam Allah SWT, Sifat Allah, Asma Allah SWT ataupun sabda Rasulullah SAW
2. Menggunakan bahasa Arab ataupun bahasa lain yang dapat dipahami maknanya.
3. Tertanam keyakinan bahwa ruqyah itu tidak dapat memberi pengaruh apapun, tapi (apa yang diinginkan dapat terwujud) hanya karena takdir Allah SWT. Sedangkan doa dan azimat itu hanya sebagai salah satu sebab saja.” (Al-Ilaj bir-Ruqa minal Kitab was Sunnah, hal 82-83).

Read more...

Keutamaan Surat Waqi’ah

>> Rabu, 28 April 2010


Surah Al-Waqi'ah (Arab: الواقعه, "Hari Kiamat") adalah surah ke-56 dalam Al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 96 ayat dan termasuk golongan golongan surah Makkiyah. Surah yang diturunkan sesudah surah Ta Ha ini dinamai dengan Al Waaqi'ah (Hari Kiamat), diambil dari perkataan Al Waaqi'ah yang terdapat pada ayat pertama. Berikut kami tampilkan beberapa hadits yang menjelaskan keutamaan surat Al-Waqiah.

  1. Ubay bin Ka'b berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa yang membaca surat Al-Wâqi'ah, ia akan dicatat tidak tergolong pada orang-orang yang lalai." (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 5/203).
  2. Abdullah bin Mas'ud berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa yang membaca surat Al-Waqi'ah, ia tidak akan tertimpa oleh kefakiran selamanya." ." (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 5/203).
  3. Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata: "Barangsiapa yang membaca surat Al-Waqi'ah pada malam Jum'at, ia akan dicintai oleh Allah, dicintai oleh manusia, tidak melihat kesengsaraan, kefakiran, kebutuhan, dan penyakit dunia; surat ini adalah bagian dari sahabat Amirul Mukimin (sa) yang bagi beliau memiliki keistimewaan yang tidak tertandingi oleh yang lain." (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 5/203).
  4. Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata: "Barangsiapa yang merindukan surga dan sifatnya, maka bacalah surat Al-Waqi'ah; dan barangsiapa yang ingin melihat sifat neraka, maka bacalah surat As-Sajadah." (Tsawabul A'mal, hlm 117).
  5. Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata: "Barangsiapa yang membaca surat Al-Waqi'ah sebelum tidur, ia akan berjumpa dengan Allah dalam keadaan wajahnya seperti bulan purnama." (Tsawabul A'mal, halaman 117).

Read more...

Do’a Setelah Membaca Surat Al-Waqi’ah

اَللَّهُمَّ صُنْ وُجُوْهَنَا بِاْليَسَارِ,وَلاَتُوهِنَّابِاْلاِقْتَارِ , فَنَسْتَرْزِقَ طَالِبِيْ رِزْقِكَ وَنَسْتَعْطِفَ شِرَارَخَلْقِكَ وَنَشْتَغِلَ بِحَمْدِ مَنْ اَعْطَانَاوَنُبْتَلَى بِذَمِّ مَنْ مَنَعَنَاوَاَنْتَ مِنْ وَرَاءِذَلِكَ كُلِّهِ اَهْلُ اْلعَطَاءِ وَاْلمَنْعِ . اَللَّهُمَّ كَمَاصُنْتَ وُجْوُ هَنَاعَنِ السُّجُوْدِاِلاَّلَكَ . فَصُنَّاعَنِ اْلحاَجَةِاِلاَّاِلَيْكَ بِجُوْدِكَ وَكَرَمِكَ وَفَضْلِكَ , يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ (ثالاثا) اَغْنِنَابِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ . وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَ سَيِّدِنَامُحَمَّدٍوَعَلَى اَلِ سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ . وَهَبْ لَنَا بِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاَلِهِ وَسَلَّمَ مِنْ رِزْقِكَ اْلحَلاَلِ الطَّيِّبِ اْلمُبَارَكِ مَاتَصُوْنُ بِهِ وُجُوْهَنَاعَنِ التَّعَرُّضِ اِلَى اَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ وَاجْعَلِّ اللَّهُمَّ لَنَااِلَيْهِ طَرِيْقًاسَهْلاًمِنْ غَيْرِفِتْنَةٍوَلاَمِحْنَةٍوَلاَمِنَّةٍوَلاَتَبِعَةٍلاِحَدٍ ، وَجَنِّبْنَا اللَّهُمَّ اْلحَرَامَ حَيْثُ كَانَ وَاَيْنَ كَانَ وَعِنْدَ مَنْ كَانَ وَ حُلْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ اَهْلِهِ وَاقْبِضْ عَنَّااَيْدِيَهُمْ وَاصْرِفْ عَنَّاوُجُوْهَهُمْ وَقُلُوْبَهُمْ حَتَّى لاَنَتَقَلَّبَ اِلاَّفِيْمَا يٌرْضِيْكَ وَلاَنَسْتَعِيْنَ بِنِعْمَتِكَ اِلاَّفِيْمَاتُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ ِبرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ .
اَللَّهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقُنَافِى السَّمَاءِفَاَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَاَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًافَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًافَقَرِّبْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًافَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ قَلِيْلاًفَكَثِّرْهُ وَاِنْ كَانَ مَعْدُوْمًافَاَوْجِدْهُ وَاِنْ كَانَ مَوْقُوْفًافَاَجْرِهِ وَاِنْ كَانَ ذَنْبًافَاغْفِرْهُ , وَاِنْ كَانَ سَيِّئَةًفَامْحُهَاوَاِنْ كَانَ خَطِيْئَةًفَتَجَاوَزْعَنْهَاوَاِنْ كَانَ عَثْرَةًفَاَقِلْهَاوَبَارِكْ لَنَا فِى جَمِيْعِ ذَلِكَ.اِنَّكَ مَلِيْكٌ مُقْتَدِرٌوَمَاتَشَاؤُهُ مِنْ اَمْرٍيَكُوْنُ (سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ اْلعِزَّةِعَمَّايَصِفُنَ . وَسَلاَمٌ عَلَى اْلمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ .

Read more...

Keutamaan Surat Al-Ikhlas

>> Selasa, 27 April 2010

Abu Sa'id Al-Khanafi menerangkan: Surah ini dinamakan Surah Al-Ikhlas,artinya bersih atau pas. Maka barangsiapa yg membacanya dan mengamalkannya dg hati yg ikhlas maka ia dilepaskan kesusahan - kesusahan duniawi, dimudahkan didalam gelombang sakaratilmaut, dihindarkan dari kegelapan kubur dan kengerian hari kiamat.

Dalam beberapa hadits dikatakan bahwa Nabi Muhammad bersabda bahwa pahala membaca sekali surah Al-Ikhlas sama dengan membaca sepertiga Al-Qur'an sehingga membaca 3 kali surah ini sama dengan mengkhatam Al-Qur'an. Kisah terkait hadits itu terekam dalam beberapa kisah. Seperti kisah ketika Nabi bertanya kepada sahabatnya untuk mengkhatam Al-Qur'an dalam semalam. Umar menganggap mustahil hal itu, namun begitu Ali menyanggupinya. Umar kemudian menganggap Ali belum mengerti maksud Nabi karena masih muda. Ali kemudian membaca surah Al-Ikhlas sebanyak 3 kali dan Nabi Muhammad membetulkan itu. Dalam hadits-hadits terkait hal ini, keutamaan surah Al-Ikhlas sangat memiliki peran dalam Al-Qur'an sehingga sekali membacanya sama dengan membaca sepertiga Al-Qur'an.

Riwayat Anas bin Malik juga merekam kisah berkaitan surah Al-Ikhlas yaitu dimana 70.000 malaikat diutus kepada seorang sahabat di Madinah yang meninggal hingga meredupkan cahaya matahari. 70.000 malaikat itu diutus hanya karena ia sering membaca surah ini. Dan karena banyaknya malaikat yang diutus, Anas bin Malik yang saat itu bersama Nabi Muhammad di Tabuk merasakan cahaya matahari redup tidak seperti biasannya dimana kemudian malaikat Jibril datang memberitakan kejadian yang sedang terjadi di Madinah.

Dalam riwayat Ibnu Abbas disebutkan Nabi Muhammad ketika melakukan Isra' ke langit, melihat Arsy di atas 360.000 sendi dimana jarak antar sendi 300.000 tahun perjalanan. Pada tiap sendi terdapat padang Sahara sebanyak 12.000 dan luas tiap satu padang sahara itu adalah dari timur ke barat. Pada setiap padang Sahara itu juga terdapat 80.000 malaikat dimana setiap malaikat membaca surah Al-Ikhlas dan setelah membaca itu mereka berdoa agar pahala mereka diberikan kepada orang yang membaca al-Ikhlas, laki-laki maupun perempuan.

Selain itu Nabi Muhammad juga pernah berkata bahwa Qul Huwallahu Ahad (ayat 1) tertulis pada sayap Jibril, Allahus Shamad (ayat 2) pada sayap Mikail, Lam Yalid Walam Yuulad (ayat 3) pada sayap Izrail, dan Walam Yaqullahu Khufuwan Ahad (ayat 4) pada sayap Israfil. Dan yang membaca al-Ikhlas memperoleh pahala membaca Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Qur'an. Lalu berkaitan sahabat, Nabi pernah berkata bahwa Qul Huwallahu Ahad (ayat 1) tertulis pada dahi Abu Bakar, Allahus Shamad (ayat 2) pada dahi Umar, Lam Yalid Walam Yuulad (ayat 3) pada dahi Utsman, dan Walam Yaqullahu Khufuwan Ahad (ayat 4) pada dahi Ali.(kitab Hayatun Quluubi)

Sedangkan hadits lain menyebutkan bahwa ketika orang membaca al-Ikhlas ketika sakit hingga ia meninggal, ia tidak membusuk dalam kubur dan akan dibawa malaikat dengan sayapnya melintasi Siratul Mustaqim menuju surga.(kitab Tadzikaratul Qurthubi)

Riwayat dari Sayyidina 'Ali r.a.: Siapa membaca Suratul Ikhlas sebanyak 11 kali sesudah shalat shubuh,maka syaitan tidak akan dapat menggodanya untuk berbuat dosa,meskipun syetan itu dg sungguh2 hendak menggodanya pada hari itu.

Sayyidah 'Aisyah menerangkan'"Dari nabi Muhammad SAW 'siapa membaca sesudah selesai shalat Jum'at,surat Al-Fatihah 7 kali,surat Al-Ikhlas 7 kali,surah Al-Falaq 7 kali dan surah An-Nass,maka Allah SWT akan melindunginya dari kejahatan sampai kehari Jum'at yg akan datang' ".

Dari Sayyidina 'Ali r.a. dari Rasulullah: "Siapa hendak pergi musafir,kemudian ketika hendak meninggalkan rumahnya ia membaca surah Ikhlas 11 kali,maka Allah SWT memeliharakan rumahnya sampai ia kembali".

Sayyidina Anas menerangkan dari Rasulullah SAW: "Siapa membaca Suratul Ikhlas 30 kali,maka Allah SWT akan menulis barakah,selamat dari api neraka dan aman dari adzab pada hari kiamat".

Imam Sayuthi menerangkan dalam kitabnya "Addurrul Mantsur",riwayat dari Ibnu 'Abbas bahwa Rasulullah SAW telah mengatakan: "Siapa ada hajad hendaklah berwudhu dan shalat 4 rakaat dg sekali salam. -Rakaat pertama membaca Fatihah sekali dan surah Ikhlas 11 kali. -Rakaat kedua membaca Fatihah sekali dan surah Ikhlas 21 kali. -Rakaat ketiga membaca Fatihah sekali dan surah Ikhlas 30 kali. -Rakaat keempat membaca Fatihah sekali dan surah Ikhlas 41 kali. Apabila sudah salam,sebelum berkata-kata membaca: -Surah Ikhlas 50 kali. -Shalawat atas nabi 50 kali. -Istighfar 50 kali. -Laa khaula walaa quwwata illaa billahil aliyil adhiim 50 kali.

Read more...

Asbabun Nuzul Surat Al- Ikhlas

Surah Al-Ikhlas (Arab:الإخلاص, "Memurnikan Keesaan Allah") adalah surah ke-112 dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong surah Makkiyah, terdiri atas 4 ayat dan pokok isinya adalah menegaskan keesaan Allah sembari menolak segala bentuk penyekutuan terhadap-Nya. Kalimat inti dari surah ini, "Allahu ahad, Allahus shamad" (Allah Maha Esa, Allah tempat bergantung), sering muncul dalam uang dinar emas pada zaman Kekhalifahan dahulu. Sehingga, kadang kala kalimat ini dianggap sebagai slogan negara Khilafah Islamiyah, bersama dengan dua kalimat Syahadat.


 

Ada beberapa hadits yang menjelaskan Asbabun Nuzul surah ini yang mana seluruhnya mengacu pada inti yang sama yaitu jawaban atas permintaan penggambaran sifat-sifat Allah dimana Allah itu Esa (Al-Ikhlas [112]:1), segala sesuatu tergantung pada-Nya (Al-Ikhlas [112]:2), tidak beranak dan diperanakkan (Al-Ikhlas [112]:3), dan tidak ada yang setara dengan Dia (Al-Ikhlas [112]:4).


 

Dilihat dari peristiwa paling pertama, Abdullah bin Mas'ud meriwayatkan bahwa sekelompok Bani Quraisy pernah meminta Nabi Muhammad untuk menjelaskan leluhur Allah dan kemudian turun surah ini. Riwayat lain bersumber dari Ubay bin Ka'ab dan Jarir bin Abdillah yang menyebutkan bahwa kaum Musyrikin berkata kepada Nabi Muhammad, "Jelaskan kepada kami sifat-sifat Tuhanmu." Kemudian turun surah ini untuk menjelaskan permintaan itu. Dalam hadits ini, hadits yang bersumber dari Jarir bin Abdullah dijadikan dalil bahwa surah ini Makkiyah. Selain itu dari Ibnu Abbas dan Sa'id bin Jubair menyebutkan bahwa kaum Yahudi yang diantaranya Kab bin Ashraf dan Huyayy bin Akhtab datang menemui Nabi dan bertanya hal yang sama dengan hadits pertama, kemudian turun surah ini.[4] Dalam hadits ini Sa'id bin Jubair menegaskan bahwa surah ini termasuk Madaniyah. Dan juga riwayat Qatadah menyebutkan Nabi Muhammad didatangi kaum Ahzab (Persekutuan antara kaum Bani Quraisy, Yahudi Madinah, Bani Ghatafan dari Thaif dan Munafiqin Madinah dan beberapa suku sekitar Makkah) yang juga menyanyakan gambaran Allah dan diikuti dengan turunnya surah ini.


 

Karena adanya berbagai sumber yang berbeda, status surah ini Makkiyah atau Madaniyah masih dipertanyakan dan seolah-olah sumber-sumbernya tampak kotradiksi satu-sama lain. Menurut Abul A'la Maududi, dari hadits-hadits yang meriwayatkannya, dilihat dari peristiwa yang paling awal terjadi, surah ini termasuk Makkiyah. Peristiwa yang pertama terjadi yaitu pada periode awal Islam di Mekkah yaitu ketika Bani Quraisy menanyakan leluhur Allah. Kemudian peristiwa berikutnya terjadi di Madinah dimana orang Nasrani atau orang Arab lain menanyakan gambaran Allah dan kemudian turun surah ini. Menurut Madudi, sumber-sumber yang berlainan tersebut menujukkan bahwa surah itu diturunkan berulang-ulang. Jika di suatu tempat ada Nabi Muhammad dan ada yang mengajukan pertanyaan yang sama dengan peristiwa sebelumnya, maka ayat atau surah yang sama akan diwahyukan kembali untuk menjawab pertanyaan tersebut. Selain itu, bukti bahwa surah ini Makkiyah adalah ketika Bilal bin Rabah disiksa majikannya Umayyah bin Khalaf setelah memeluk Islam. Saat disiksa ia menyeru, "Allahu Ahad, Allahu Ahad!!" (Allah Yang Maha Esa, Allah Yang Maha Esa!!). Peristiwa ini terjadi di Mekkah dalam periode awal Islam sehingga menunjukkan bahwa surah ini pernah diturunkan sebelumnya dan Bilal terinspirasi ayat surah ini.


 

Pendapat lain yaitu menurut as-Suyuthi. Menurutnya kata "al-Musyrikin" dalam hadits yang bersumber dari Ubay bin Ka'ab tertuju pada Musyrikin dari kaum Ahzab, sehingga mengindikasikan bahwa surah ini Madaniyyah sesuai dengan hadits Ibnu Abbas. Dan dengan begitu menurutnya tidak ada pertentangan antara dua hadits tersebut jika surah ini Madaniyah. Keterangan ini diperkuat juga oleh riwayat Abus Syaikh di dalam Kitab al-Adhamah dari Aban yang bersumber dari Anas yang meriwayatkan bahwa Yahudi Khaibar datang menemui Nabi dan berkata, "Hai Abal Qasim! Allah menjadikan malaikat dari cahaya hijab, Adam dari tanah hitam, Iblis dari api yang menjulang, langit dari asap, dan bumi dari buih air. Cobalah terangkan kepada kami tentang Tuhanmu." Nabi tidak menjawab dan kemudian Jibril membawa wahyu surah ini untuk menjawab permintaan Yahudi Khaibar.

Read more...

Nama yang Islami

>> Minggu, 25 April 2010

Bagi anda yang bingung memilih nama yang Islami untuk calon bayi anda, mari kita simak beberapa tips memilih nama dalam Islam:

  1. Sebaik-baik nama adalah 'Abdullah dan 'Abdurraĥmaan (Al-Hadits)
  2. Nama yang paling sesuai adalah Ĥarits dan Hammaam (Al-Hadits)
  3. Nama yang paling buruk adalah Ĥarb dan Murrah (Al-Hadits)
  4. Dilarang menggunakan nama Barrah (Al-Hadits)
  5. Dilarang menggunakan nama-nama bayi yang memiliki arti buruk
  6. Dilarang menggunakan nama sesembahan selain Allah, seperti 'Abdul Ka'bah, dan sebagainya
  7. Dilarang menggunakan Asmaa-ul Ĥusnaa jika tidak memakai 'Abdu di depannya
  8. Dianjurkan untuk tidak menggunakan nama-nama yang terlalu panjang.
  9. Kebanyakan nama-nama bayi Islam di zaman Nabi SAW adalah singkat
  10. Ingat nama adalah do'a orang tua.


 

maka silahkan download dan memilih dari koleksi nama – nama Islami yang telah kami siapkan untuk Anda... GRATIS!


 

Nama Putera :

http://www.ziddu.com/download/9599919/Putera.zip.html


 

Nama Puteri :

http://www.ziddu.com/download/9599929/putri.zip.html


 


 

Read more...

Kebahagiaan


Sebelum membahas kebahagiaan, kita harus paham kebahagiaan itu berbeda dengan kenikmatan, Kenikmatan adalah yang kepuasan yang dirasakan oleh dhohir kita, seperti makanan, minuman, menghirup udara segar, mencium wangi – wangian, bersetubuh, melihat yang indah – indah, melihat yang cantik – cantik dan lain – lain yang selalu kita rasakan enak dengan panca indera kita, sedangkan kebahagiaan adalah kondisi terpuaskannya bathin kita. ketika kita mengisi teka – teki silang lalu semua kolom dan baris terisi, walapun teka – teki itu tidak ada hadiahnya maka ada rasa yang enak, nyaman, dan puas yang kita rasakan, itulah contoh sederhana yang mendefinisikan kebahagiaan. Bagaimana untuk mencapai kebahagiaan, kita harus memiliki pengetahuan meliputi:

  • Pengetahuan tentang diri sendiri yang sebenarnya, ada dalam pengetahuan tentang siapakah anda, dan dari mana anda datang? Kemana anda pergi, apa tujuan anda datang lalu tinggal sejenak di sini, serta di manakah kebahagiaan anda dan kesedihan anda yang sebenarnya berada? Tahukah anda bahwa sebagian sifat anda adalah sifat-sifat binatang, sebagian yang lain adalah sifat-sifat setan dan selebihnya sifat-sifat malaikat? Mesti anda temukan, mana di antara sifat-sifat ini yang aksidental dan mana yang esensial (pokok). Sebelum anda ketahui hal ini, tak akan bisa anda temukan letak kebahagiaan anda yang sebenarnya. Rasulullah bersabda "Dia yang mengenal dirinya, mengenal Allah." Artinya, dengan merenungkan wujud dan sifat - sifatnya, manusia sampai pada sebagian pengetahuan tentang Tuhan dan menjadi sadar bahwa rahmat Allah adalah sebesar kekuasaan dan kebijakan- Nya, sebagaimana Ia sendiri berkata: "Rahmat-Ku lebih luas dari kutukan-Ku."
  • Pengetahuan tentang dunia, di dunia kita dengan menggunakan indera-indera jasmaniah, memperoleh sejumlah pengetahuan tentang karya-karya Allah, melalui karya-karya tersebut kita memperoleh pandangan tentang Allah. Yang pada akhirnya menyadarkan kita bahwa dunia ini seperti sebuah pasar yang disinggahi oleh para musafir di tengah perjalannya ke tempat lain dan mereka membekali diri dengan berbagai perbekalan untuk perjalanan itu, sehingga kita mengetahui dimana hakikat letak kebahagiaan kita.

  • Pengetahuan tentang Tuhan akan membawa kita menyadari bahwa Allah adalah Robb kita, yang menciptakan alam semesta ini, menciptakan bumi tempat kita berpijak, tempat kita lahir dan menikmati rezekiNya, Dialah yang memiliki, Dialah yang memberi, Dialah yang mentukan hidup dan mati kita. Tuhan adalah rahasia terbesar dari jagad raya ini, sumber dari segala sumber. Sangat masuk akal kalo ada orang yang ingin bahagia maka ia harus mengenal Tuhannya.

Read more...

Akal Oh Akal

>> Sabtu, 24 April 2010

Seorang pemuda yang sedang kalut pikirannya bernazar jika ia mendapatkan jalan keluar dari semua kesulitannya maka ia akan menjual mobilnya, lalu uang hasil penjualan mobil tersebut akan ia berikan semuanya untuk orang - orang miskin.

Lalu akhirnya sampai pada waktu ia harus menunaikan janjinya. Tapi ia tidak ingin kehilangan uang yang yang banyak, lalu ia mencari akal.

Akhirnya ia pun menjual mobilnya seharga 10 ribu rupiah saja, tapi dengan syarat harus membeli juga gantungan kunci mobil tersebut yang harganya 100juta rupiah.

Mobil itupun terjual, sesuai nazarnya ia akan memberikan hasil penjualan mobil itu untuk fakir miskin maka ia berikan 10 ribu rupiah untuk seorang pengemis yang ditemuinya, lalu hasil penjualan gantungan kunci mobilnya ia simpan sendiri.

Kisah ini mencontohkan bagaimana akal yang beriman tanpa mensucikan hati dalam berniat. Astaghfirullah Al Adhim, Semoga Allah membantu kita dalam beriman kepadaNya.

Read more...

SHADAQATUSSIR

>> Rabu, 21 April 2010

Seorang pria muda (sebutlah ia bernama Amir) mendengar hadits-hadits dan ayat tentang mulianya bersedekah di jalan Allah, betapa mulianya ber-infaq dengan shadaqatussir (sedekah secara sembunyi-sembunyi), sebagaimana hadits Rasul saw “Sedekah dengan sembunyi sembunyi memadamkan kemurkaan Allah” (HR Thabrani dengan sanad Hasan).
Maka bangkitlah di hati Amir niat luhur untuk melakukannya, ia merasa telah banyak bermaksiat dan ia merasa ibadah-ibadahnya tak cukup untuk memadamkan kemurkaan Allah swt, dan iapun mulai mengumpulkan hartanya, setiap ia mendapat untung dari pekerjaannya selalu ia sisihkan untuk bersedekah secara sembunyi- sembunyi, siang malam ia terus berusaha dengan gigih mengumpulkan uang hingga setahun lamanya, terkumpullah sejumlah uang dan emas yang cukup banyak jumlahnya.
Malam itu Amir menaruh seluruh uangnya itu dalam kantung besar, lalu ia berpakaian gelap dan penutup wajah hingga tak seorangpun mengenalinya, ia berjalan ditengah malam yang sunyi, tiba-tiba ia melihat seorang wanita yang tertidur di emper jalan, maka ia lemparkan kantong uangnya pada tubuh si wanita, si wanita pun kaget terbangun, dan hanya menyaksikan pria bercadar itu lari terbirit-birit. Amir membatin dalam hatinya “ah wanita itu pasti berharap isi kantung itu adalah makanan, namun MASYA ALLAH SETUMPUK UANG & EMAS!!.. wah.. dia pasti gembira dan mendoakanku..Puji syukur atas Mu Rabbiy, aku lelah setahun mengumpulkan uang untuk hal ini.., semoga Engkau menjadikannya shadaqah rahasia yang kau terima..” Keesokan harinya heboh lah kampung itu dengan kabar bahwa seorang wanita pelacur mendapat sekantung uang & emas ketika sedang menunggu pelanggannya..!, mendengar berita itu maka Amir terhenyak lemas.. ia membatin, Subhanallah.. pelacur.. sedekahku yang kukumpulkan setahun ternyata ditelan pelacur!, ah.. sedekahku tak diterima oleh Allah.. hanya menjadi santapan wanita pezina dan penyebab orang berzina?naudzubillah?!
Amir muram dan sedih.. namun ia tetap penasaran, ingin agar sedekahnya diterima oleh Allah dan tak salah alamat, maka ia mengumpulkan lagi harta dengan lebih gigih lagi hingga setahun lamanya, setelah harta terkumpul ia membeli sebanyak-banyaknya perhiasan emas dan berlian, terkumpullah sekarung perhiasan beragam corak dan jenis.. ah.. ia puas memandang jerih payahnya.., iapun mengulangi perbuatannya, menggunakan penutup wajah dan membawa karung perhiasan itu ditengah malam.., tiba-tiba ia melihat seorang lelaki setengah baya yang sedang berjalan ditengah malam, wajahnya tampak kusut dan penuh kegundahan, maka si Amir pun melemparkan karung itu pada si lelaki dan berkata : “terimalah sedekahku..!”, lalu iapun lari terbirit-birit, agar si lelaki itu tak mengenalinya. Keesokan harinya kampung itu gempar, semalam ada seorang perampok yang ketiban rizki sekarung perhiasan dari lelaki misterius, ah..ah.. Amir sangat lesu.. dua tahun sudah kukumpulkan uang dengan susah payah, tapi selalu salah alamat. Namun Amir masih juga penasaran.., ia kembali kumpulkan uang.. berlanjut hingga setahun, maka ia berbuat seperti tahun yang lalu lalu, menaruh uang & emasnya di kantung kulit, lalu berjalan ditengah malam.. ia melihat seorang tua renta yang berjalan tertatih tatih sendirian.. nah.. ini.. pasti tak salah alamat..gumam Amir.. iapun memberikan kantung uang & emasnya pada Kakek itu dan lari.
Keesokan harinya kampung itu gempar lagi, seorang Kakek yang menjadi orang terkaya di kampung itu mendapat sedekah sekantung emas & uang.. maka Amir pun roboh.. ia kapok.. berarti memang ia adalah pria busuk yang sedekahnya tak akan diterima oleh Allah, 3 tahun ia berjuang namun Allah menghendaki lain.., Amir pun berdoa : “Rabbiy kalau kau menerima sedekahku itu maka tunjukkanlah..”
Zaman terus berlanjut tanpa terasa, puluhan tahun kemudian Amir sudah tua renta, di usia senjanya ia mendengar ada dua orang ulama adik kakak, keduanya menjadi ulama besar dan mempunyai murid ribuan, kedua Ulama itu anak yatim, ayah mereka wafat saat mereka masih kecil, lalu karena jatuh miskin maka ibunya akhirnya melacur untuk menghidupi anaknya, dalam suatu malam ibunya bermunajat pada Allah : Rabbiy, kuharamkan rizki yang haram untuk anak-anakku, malam ini berilah aku rizki Mu yang halal, lalu Ibu itu tertidur di emper jalan, lalu ada seorang misterius yang melemparkan sekantung uang & emas padanya, lelaki itu menutup wajahnya dengan cadar, maka sang Ibu gembira, bertobat, dan menyekolahkan anaknya dengan uang itu dan hingga kedua anaknya menjadi Ulama dan mempunyai murid ribuan banyaknya... Airmata menetes membasahi kedua pipi Amir yang sudah tua renta, oh.. sedekah ku itu ternyata diterima Allah.. dan pahalanya dijaga Allah hingga berkesinambungan dengan anak-anak sipelacur yang menjadi ulama dengan uang sedekahnya, dan memiliki murid ribuan pula, Maha Suci Allah.. Dia tidak menyia-nyiakan jerih payahku.. namun apa nasibnya dengan sedekahku yang tahun kedua?, belum lama Amir membatin, datang pula kabar bahwa seorang Wali Allah barusaja wafat.., dia dulunya adalah perampok, suatu malam ia dilempari sekarung perhiasan oleh pria misterius, lalu ia bersyukur kepada Allah, beribadah dan beribadah, meninggalkan kehidupan duniawi, berpuasa dan bertahajjud, hingga menjadi orang yang Shalih dan Mulia, dan wafat sebagai dengan mencapai derajat Waliyullah (kekasih Allah) dan banyak pula orang yang bertobat ditangannya. Amir semakin cerah wajahnya dan semakin malu kepada Allah, tak lama sampai pula kabar padanya bahwa telah dibangun sebuah rumah amal, yang selalu tak pernah sepi dikunjungi para pengemis, rumah amal itu selalu membagi-bagikan hartanya pada para Fuqara, rumah amal itu didirikan oleh seorang tua renta yang kaya raya di kampung itu, ia awalnya sangat kikir, namun suatu malam ia dihadiahi sekantung uang & emas oleh pria misterius, iapun malu dan bertobat, lalu menginfakkan seluruh hartanya untuk rumah amal.

sabda Rasul saw : “Sedekah secara sembunyi-sembunyi memadamkan kemurkaan Allah”, dan ia mendapatkan pahala yang terus mengalir tanpa henti, bagai menaruh saham dengan keuntungan berjuta kali lipat setiap kejapnya, betapa tidak, apalah artinya sekantung uang dan emas dibanding pahala sujud orang yang bertobat.

disadur dari "Kenalilah Akidahmu" oleh Habib Munzir Al-Musawa

Read more...

Cara Menjadi Manusia Yang Selalu Beruntung

Sering kita melihat atau mengenal teman, sahabat, saudara atau orang lain nasibnya mujur sekali seolah - olah "rejeki" adalah pasangan hidupnya. Hidupnya sungguh enak sekali, tanpa usaha keras tapi selalu lebih beruntung, misal: sering menang undian, sering menang quis,dll. bahkan kalo kita jalan bareng "Si Gladstone" dan dijalan ada uang jatuh, hampir bisa dipastikan dia dulu yang menemukannya. Heheheheh..... Siapa sih yang ngga' kepingin menjadi orang - orang yang beruntung macam ini.
Tenang aja ternyata siapapun didunia ini bisa menjadi seperti itu......, berikut adalah beberapa tips untuk menjadi orang yang beruntung:

  1. Bertaqwa kepada Allah, Allah berfirman : " Dan barang siapa yang ber Taqwa pada Allah, maka baginya akan diberikan jalan keluar dan akan diberikan Rizqi yang datangnya tanpa disangka-sangka ".( QS Ath Tholaq : 2-3 )
  2. Khusnudzon atau berprasangka baik, khusnudzon baik kepada diri sendiri, sesama manusia, sesama makhluk Allah, dan harus khusnudzon kepada Allah. Allah berfirman dalam hadits Qudsi, yang artinya : "Aku sebagaimana prasangka hamba-Ku. Kalau ia berprasangka baik, maka ia akan mendapatkan kebaikan. Bila ia berprasangka buruk, maka keburukan akan menimpanya".
  3. Syukur nikmat lupa kesedihan, kalo kita pingin jadi orang yang ditemani keberuntungan kita harus mudah mengakui dan mensyukuri setiap tetes nikmat dan melupakan kesedihan dalam hidup ini. Kesedihan akan menjauhkan diri dari syukur. Kalo kita menulis banyaknya nikmat hidup ini dibanding kesedihan yang kita peroleh dalam sehari, aku yakin 2000% lebih banyak nikmat yang kita peroleh, Allah berfirman : " Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami ( Allah ), akan menambah nikmat kepadamu, dan jika kamu mengingkari ( Nikmat-KU ), sesungguhnya Azab-KU sangat pedih " ( QS Ibrahim : 7 ).
  4. Istghfar, setiap manusia tidak lepas dari dosa, setiap dosa mendekatkan kita pada murka Allah jadi wajib bagi kita banyak - banyak istighfar memohon ampun atas dosa. Firman Allah : " Mohonlah Ampunan kepada Tuhanmu, sesungguhnya dia adalah Maha Pengampun, niscaya DIA akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan pula sungai-sungai ". (QS Nuh : 10-12 )
    " Memperbanyak Istighfar itu dapat mendatangkan ( menarik ) rejeki " ( Lubabu al Hadits)
  5. infaq dan sedekah, infaq dan sedekah itu nggak bakal membuat kita bangkrut, yang bikin bangkrut itu maksiat. Allah berfirman : " Dan apa saja yang engkau Infaqkan, maka Allah akan mengganti. Dan DIA-lah sebaik-baik Pemberi Rizqi ". ( QS Saba' : 39 ) "Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tiap butir, seratus biji. Allah melipat-gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas karunia-Nya lagi Maha Mengetahui.(QS. Al-Baqarah : 261)
  6. Silaturahmi, Sabda Rasulullah SAW:“Barangsiapa yang senang untuk dilapangkan rizkinya dan diakhirkan ajalnya (dipanjangkan umurnya), maka hendaklah ia menyambung (tali) silaturahim.” (Shahih Bukhari)
  7. Berdoa, Kita yakin Allah adalah yang memberi dan memiliki rezeki dan kekuatan, maka wajar saja kalo kita meminta kepada Allah agar dijadikan Allah orang yang selalu dekat dengan rezeki. Firman Allah : "Berdo`alah kepada-Ku, niscaya akan Kukabulkan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina"(QS Al-Ghafir:60)." Dialah Allah yang menjadikan Bumi ini mudah bagi Kamu, maka berjalanlah disegala penjuru dan makanlah sebagian dari Rizqi-NYA. Dan hanya kepada-NYA lah kamu ( kembali setelah ) dibangkitkan ". ( QS Al Mulk : 15 )

Read more...

Apa itu Tasawwuf ? Apa Perlu ??

Yang aku tahu dari Tasawwuf itu berawal dari kalimat shafa, tasyawwafa, tashawwuf, artinya suci, kesucian, tuntunan kesucian.
Tasawwuf itu tuntunan mensucikan hati dalam ber-iman untuk mencapai keridhoan Allah swt , Rasul saw adalah Imam semua ahli tasawwuf, dan setiap muslim harus bertasawuf, jika tidak maka dipastikan ia tak akan sampai pada keridhoan Allah.
Dalam hati yang suci maka yang ada adalah niat yang baik, seorang ahli fiqih yang memahami betul cara-cara beribadah, hukum-hukumnya dan segala pembahasannya, akan percuma ibadahnya jika tidak didasari niat yang baik, misalnya seseorang shalat dengan rukun yang benar, syarat yang benar, namun shalatnya bukan karena Allah atau hatinya masih ragu tentang keberadaan Allah, maka apa gunanya shalatnya dan ibadahnya???
Seorang muslim wajib percaya pada Allah, percaya pada kitab kitab Allah(bukan hanya Al-Qur’an), percaya pada Rasul Rasul Allah, percaya pada malaikat malaikat Allah, percaya pada Qadha dan Qadar adalah dari Allah, percaya pada hari kiamat (disebut =rukun Iman),sedangkan semua rukun iman itu tidak terlihat, hanya kitab Alqur'an yg jelas diketahui, sisanya kitab kitab Allah lainnya kita tak pernah melihatnya, kita tidak melihat Allah, kita tidak melihat malaikat, kita tak bertemu semua para nabi, kita tak melihat sorga dan neraka, kita tak melihat hari kiamat, itu semua hanya bisa dipercaya dengan tasawwuf, kesucian hati dan keimanan kita.
Setinggi apapun ilmu syariah seseorang yg mengamalkan syariah, ia tetap bisa menjadi fasiq dan terjebak dalam kemurkaan Allah, jika tak memiliki kesucian hati dan iman. Contoh jika seorang pria yang menikah tanpa restu orangtuanya, tentu secara syariah akad nikahnya sah, tetapi ia terkena durhaka pada ayah ibunya, karena tidak perduli restu dan ridho ayah ibunya.
contoh lain jika seorang yg mengumpuli istrinya di siang hari ramadhan maka ia mesti puasa dua bulan berturut turut, tetapi jika ia ahli fiqih, ia bisa saja mencari cara supaya bisa jimak dg istrinya dengan hanya membayar qadha puasa satu hari, yaitu dengan cara ia batalkan dulu puasanya, dengan makan atau minum, lalu baru berjimak bersama istrinya, maka ia hanya wajib membayar puasa satu hari saja, hal ini benar secara syariah, namun ia akan terkena kemurkaan Allah karena berusaha menipu Allah swt tanpa ia sadari, padahal Allah Maha Tahu niatnya.

Read more...

Doa memohon perbaikan hidup

>> Selasa, 13 April 2010

  
اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ لِي دِينِي اَلَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِي وَأَصْلِحْ لِي دُنْيَايَ اَلَّتِي فِيهَا 

مَعَاشِي وَأَصْلِحْ لِي آخِرَتِي اَلَّتِي إِلَيْهَا مَعَادِي وَاجْعَلْ اَلْحَيَاةَ زِيَادَةً لِي فِي كُلِّ 

خَيْرٍ وَاجْعَلْ اَلْمَوْتَ رَاحَةً لِي مِنْ كُلِّ شَرٍّ
 
 Ya Allah perbaikilah agamaku karena ia merupakan pangkal urusanku perbaikilah 

duniaku karena ia merupakan penghidupanku perbaikilah akhiratku karena ia 

merupakan tempat kembaliku dan jadikanlah hidup sebagai kesempatan untuk menambah 

setiap kebaikanku dan jadikanlah mati sebagai pelepas diriku dari setiap kejahatan

Read more...

Sayyidul Istighfar

Ya Allah Engkaulah Tuhanku, Tidak ada Tuhan selain Engkau yang menciptakanku,
Aku adalah hambamu, Aku selalu dalam ikatan dan Perjanjian Mu
Selama aku mampu aku berlindung kepada Mu dari kejahatan yang kuperbuat,
Aku mengaku kepada Mu dengan nikmat Mu, dan aku mengaku kepada Mu dengan dosaku,
Maka ampunilah aku, karena sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa selain Engkau

Read more...

Hizib Syaih Abdul Qadir Jaelani

>> Senin, 12 April 2010



Robbi inni maghlubun fantasir, wajbur qolbil munkatsir
رَبِّ اِنِّي مَغْلُوْبٌ فَانْتَصِرْ، وَاجْبُرْ قَلْبِي الْمُنْكَسِرْ،
Wahai Allah aku sudah kalah(kalah oleh tubuh dan nafsuku hingga tak mampu
 terus menerus berdzikir dan mendekat pada Mu) maka berilah pertolongan ,  maka hiburlah hati yg telah hancur ini


wajma` syamlil mundatsir , innaka antar rohmanul muqtadir
وَاجْمَعْ شَمْلِي الْمُنْدَثِرْ، اِنَّكَ أَنْتَ الرَّحْمَنُ الْمُقْتَدِرْ،
(Maka padukanlah kemuliaan dan kesempurnaan yg telah terselubung, sungguh Engkau Yang Maha Pengasih dan Maha Menentukan)


ikfini ya kafi wa anal`abdul muftakir, wa kafa billahi waliya , wa kafa billahi nashiiro
إِكْفِنِي يَاكَافِي وَأَنَا الْعَبْدُ الْمُفْتَقِرْ،وَكَفَى بِاللهِ وَلِيَّا،وَكَفَى بِاللهِ نَصِيْرَا،
Cukupkanlah bagiku (cukupilah segala kebutuhanku) dan aku adalah Hamba yg sangat membutuhkan uluran bantuan Mu dan cukuplah sudah Allah sebagai yg diandalkan, dan cukuplah sudah Allah sebagai penolong


inna syirka la zulmun `aziim, wa mallohu yuridu zulman lil `ibad
إِنَّ الشِرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيْمِ، وَمَا اللهُ يُرِيْدُ ظُلْمًا لِلْعِبَادْ،
(Sungguh menduakan Allah adalah kejahatan yg besar, dan tiadalah menginginkan kejahatan dan kegelapan bagi hamba hamba Nya)


fa quthi`a dabirul qoumil ladzina zholamu, wal hamdu lillahi robbil `alamin
فَقُطِعَ دَابِرَالْقَوْمِ الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا، وَالْحَمْدُللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنِ
(maka terputuslah segala tipu daya dan usaha mereka mereka yg berbuat kejahatan, dan segala puji bagi Tuhan sekalian alam)






Read more...

Doa Cahaya

>> Sabtu, 10 April 2010


اَللَّهُمَّ اجْعَلْ لِّي نُورًا فِي قَلْبِي وَنُورًا فِي قَبْرِي وَنُورًا فِي سَمْعِي وَنُورًا فِي بَصَرِي وَنُورًا فِي شَعْرِي وَنُورًا فِي بَشَرِي وَنُورًا فِي لَحْمِي وَنُورًا فِي دَمِي وَنُورًا فِي عِظَامِي وَنُورًا فِي عَصَبِي وَنُورًا مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ وَنُورًا مِنْ خَلْفِي وَنُورًا عَنْ يَمِينِي وَنُورًا عَنْ شِمَالِي وَنُورًا مِنْ فَوقِي وَنُورًا مِنْ تَحْتِي . اللَّهُمَّ زِدْنِي نُورًا وَأَعْطِنِي نُورًا وَاجْعَلْ لِي نُورًا . وَصَلَّى الله ُعَلَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَ آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ .

Allahumaj'al li nuran fi qalbi wa nuran fi qubri wa nuran fi sam'i wa nuran fi bashari wa nuran fi sa'ri wa nuran fi basyari wa nuran fi lahmi wa nuran fi dami wa nuran fi idhami wa nuran fi ashabi wa nuran min baini yadayya wa nuran min khalfi wa nuran an yamiini wa nuran an syimali wa nuran min fauqi wa nuran min tahti, Allahuma zidni nuran wa'thini nuran waj'al li nuran. shalallahu ala sayyidina muhammadin wa ala alihi wa shahbihi wa salam.

Ya Allah, jadikan bagiku cahaya dihatiku, dikuburku, dipendengaranku, dipenglihatanku, dirambutku, dikulitku, didagingku, didarahku, ditulangku, dari kedua tanganku, dari belakangku, dari kananku, dari kiriku, dari depanku, dari atasku, Ya Allah, tambahkanlah bagiku cahaya, berikanlah bagiku cahaya, jadikanlah bagiku cahaya, jadikanlah aku cahaya. dan shalawat dan salam kepada junjungan ku Muhammad, beserta keluarga dan sahabatnya.

Read more...

  © Blogger templates Shiny by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP