"Yaa Sayyidi Yaa Rasulullah.mp3"

Apa itu Tasawwuf ? Apa Perlu ??

>> Rabu, 21 April 2010

Yang aku tahu dari Tasawwuf itu berawal dari kalimat shafa, tasyawwafa, tashawwuf, artinya suci, kesucian, tuntunan kesucian.
Tasawwuf itu tuntunan mensucikan hati dalam ber-iman untuk mencapai keridhoan Allah swt , Rasul saw adalah Imam semua ahli tasawwuf, dan setiap muslim harus bertasawuf, jika tidak maka dipastikan ia tak akan sampai pada keridhoan Allah.
Dalam hati yang suci maka yang ada adalah niat yang baik, seorang ahli fiqih yang memahami betul cara-cara beribadah, hukum-hukumnya dan segala pembahasannya, akan percuma ibadahnya jika tidak didasari niat yang baik, misalnya seseorang shalat dengan rukun yang benar, syarat yang benar, namun shalatnya bukan karena Allah atau hatinya masih ragu tentang keberadaan Allah, maka apa gunanya shalatnya dan ibadahnya???
Seorang muslim wajib percaya pada Allah, percaya pada kitab kitab Allah(bukan hanya Al-Qur’an), percaya pada Rasul Rasul Allah, percaya pada malaikat malaikat Allah, percaya pada Qadha dan Qadar adalah dari Allah, percaya pada hari kiamat (disebut =rukun Iman),sedangkan semua rukun iman itu tidak terlihat, hanya kitab Alqur'an yg jelas diketahui, sisanya kitab kitab Allah lainnya kita tak pernah melihatnya, kita tidak melihat Allah, kita tidak melihat malaikat, kita tak bertemu semua para nabi, kita tak melihat sorga dan neraka, kita tak melihat hari kiamat, itu semua hanya bisa dipercaya dengan tasawwuf, kesucian hati dan keimanan kita.
Setinggi apapun ilmu syariah seseorang yg mengamalkan syariah, ia tetap bisa menjadi fasiq dan terjebak dalam kemurkaan Allah, jika tak memiliki kesucian hati dan iman. Contoh jika seorang pria yang menikah tanpa restu orangtuanya, tentu secara syariah akad nikahnya sah, tetapi ia terkena durhaka pada ayah ibunya, karena tidak perduli restu dan ridho ayah ibunya.
contoh lain jika seorang yg mengumpuli istrinya di siang hari ramadhan maka ia mesti puasa dua bulan berturut turut, tetapi jika ia ahli fiqih, ia bisa saja mencari cara supaya bisa jimak dg istrinya dengan hanya membayar qadha puasa satu hari, yaitu dengan cara ia batalkan dulu puasanya, dengan makan atau minum, lalu baru berjimak bersama istrinya, maka ia hanya wajib membayar puasa satu hari saja, hal ini benar secara syariah, namun ia akan terkena kemurkaan Allah karena berusaha menipu Allah swt tanpa ia sadari, padahal Allah Maha Tahu niatnya.

0 komentar:

  © Blogger templates Shiny by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP