"Yaa Sayyidi Yaa Rasulullah.mp3"

SHADAQATUSSIR

>> Rabu, 21 April 2010

Seorang pria muda (sebutlah ia bernama Amir) mendengar hadits-hadits dan ayat tentang mulianya bersedekah di jalan Allah, betapa mulianya ber-infaq dengan shadaqatussir (sedekah secara sembunyi-sembunyi), sebagaimana hadits Rasul saw “Sedekah dengan sembunyi sembunyi memadamkan kemurkaan Allah” (HR Thabrani dengan sanad Hasan).
Maka bangkitlah di hati Amir niat luhur untuk melakukannya, ia merasa telah banyak bermaksiat dan ia merasa ibadah-ibadahnya tak cukup untuk memadamkan kemurkaan Allah swt, dan iapun mulai mengumpulkan hartanya, setiap ia mendapat untung dari pekerjaannya selalu ia sisihkan untuk bersedekah secara sembunyi- sembunyi, siang malam ia terus berusaha dengan gigih mengumpulkan uang hingga setahun lamanya, terkumpullah sejumlah uang dan emas yang cukup banyak jumlahnya.
Malam itu Amir menaruh seluruh uangnya itu dalam kantung besar, lalu ia berpakaian gelap dan penutup wajah hingga tak seorangpun mengenalinya, ia berjalan ditengah malam yang sunyi, tiba-tiba ia melihat seorang wanita yang tertidur di emper jalan, maka ia lemparkan kantong uangnya pada tubuh si wanita, si wanita pun kaget terbangun, dan hanya menyaksikan pria bercadar itu lari terbirit-birit. Amir membatin dalam hatinya “ah wanita itu pasti berharap isi kantung itu adalah makanan, namun MASYA ALLAH SETUMPUK UANG & EMAS!!.. wah.. dia pasti gembira dan mendoakanku..Puji syukur atas Mu Rabbiy, aku lelah setahun mengumpulkan uang untuk hal ini.., semoga Engkau menjadikannya shadaqah rahasia yang kau terima..” Keesokan harinya heboh lah kampung itu dengan kabar bahwa seorang wanita pelacur mendapat sekantung uang & emas ketika sedang menunggu pelanggannya..!, mendengar berita itu maka Amir terhenyak lemas.. ia membatin, Subhanallah.. pelacur.. sedekahku yang kukumpulkan setahun ternyata ditelan pelacur!, ah.. sedekahku tak diterima oleh Allah.. hanya menjadi santapan wanita pezina dan penyebab orang berzina?naudzubillah?!
Amir muram dan sedih.. namun ia tetap penasaran, ingin agar sedekahnya diterima oleh Allah dan tak salah alamat, maka ia mengumpulkan lagi harta dengan lebih gigih lagi hingga setahun lamanya, setelah harta terkumpul ia membeli sebanyak-banyaknya perhiasan emas dan berlian, terkumpullah sekarung perhiasan beragam corak dan jenis.. ah.. ia puas memandang jerih payahnya.., iapun mengulangi perbuatannya, menggunakan penutup wajah dan membawa karung perhiasan itu ditengah malam.., tiba-tiba ia melihat seorang lelaki setengah baya yang sedang berjalan ditengah malam, wajahnya tampak kusut dan penuh kegundahan, maka si Amir pun melemparkan karung itu pada si lelaki dan berkata : “terimalah sedekahku..!”, lalu iapun lari terbirit-birit, agar si lelaki itu tak mengenalinya. Keesokan harinya kampung itu gempar, semalam ada seorang perampok yang ketiban rizki sekarung perhiasan dari lelaki misterius, ah..ah.. Amir sangat lesu.. dua tahun sudah kukumpulkan uang dengan susah payah, tapi selalu salah alamat. Namun Amir masih juga penasaran.., ia kembali kumpulkan uang.. berlanjut hingga setahun, maka ia berbuat seperti tahun yang lalu lalu, menaruh uang & emasnya di kantung kulit, lalu berjalan ditengah malam.. ia melihat seorang tua renta yang berjalan tertatih tatih sendirian.. nah.. ini.. pasti tak salah alamat..gumam Amir.. iapun memberikan kantung uang & emasnya pada Kakek itu dan lari.
Keesokan harinya kampung itu gempar lagi, seorang Kakek yang menjadi orang terkaya di kampung itu mendapat sedekah sekantung emas & uang.. maka Amir pun roboh.. ia kapok.. berarti memang ia adalah pria busuk yang sedekahnya tak akan diterima oleh Allah, 3 tahun ia berjuang namun Allah menghendaki lain.., Amir pun berdoa : “Rabbiy kalau kau menerima sedekahku itu maka tunjukkanlah..”
Zaman terus berlanjut tanpa terasa, puluhan tahun kemudian Amir sudah tua renta, di usia senjanya ia mendengar ada dua orang ulama adik kakak, keduanya menjadi ulama besar dan mempunyai murid ribuan, kedua Ulama itu anak yatim, ayah mereka wafat saat mereka masih kecil, lalu karena jatuh miskin maka ibunya akhirnya melacur untuk menghidupi anaknya, dalam suatu malam ibunya bermunajat pada Allah : Rabbiy, kuharamkan rizki yang haram untuk anak-anakku, malam ini berilah aku rizki Mu yang halal, lalu Ibu itu tertidur di emper jalan, lalu ada seorang misterius yang melemparkan sekantung uang & emas padanya, lelaki itu menutup wajahnya dengan cadar, maka sang Ibu gembira, bertobat, dan menyekolahkan anaknya dengan uang itu dan hingga kedua anaknya menjadi Ulama dan mempunyai murid ribuan banyaknya... Airmata menetes membasahi kedua pipi Amir yang sudah tua renta, oh.. sedekah ku itu ternyata diterima Allah.. dan pahalanya dijaga Allah hingga berkesinambungan dengan anak-anak sipelacur yang menjadi ulama dengan uang sedekahnya, dan memiliki murid ribuan pula, Maha Suci Allah.. Dia tidak menyia-nyiakan jerih payahku.. namun apa nasibnya dengan sedekahku yang tahun kedua?, belum lama Amir membatin, datang pula kabar bahwa seorang Wali Allah barusaja wafat.., dia dulunya adalah perampok, suatu malam ia dilempari sekarung perhiasan oleh pria misterius, lalu ia bersyukur kepada Allah, beribadah dan beribadah, meninggalkan kehidupan duniawi, berpuasa dan bertahajjud, hingga menjadi orang yang Shalih dan Mulia, dan wafat sebagai dengan mencapai derajat Waliyullah (kekasih Allah) dan banyak pula orang yang bertobat ditangannya. Amir semakin cerah wajahnya dan semakin malu kepada Allah, tak lama sampai pula kabar padanya bahwa telah dibangun sebuah rumah amal, yang selalu tak pernah sepi dikunjungi para pengemis, rumah amal itu selalu membagi-bagikan hartanya pada para Fuqara, rumah amal itu didirikan oleh seorang tua renta yang kaya raya di kampung itu, ia awalnya sangat kikir, namun suatu malam ia dihadiahi sekantung uang & emas oleh pria misterius, iapun malu dan bertobat, lalu menginfakkan seluruh hartanya untuk rumah amal.

sabda Rasul saw : “Sedekah secara sembunyi-sembunyi memadamkan kemurkaan Allah”, dan ia mendapatkan pahala yang terus mengalir tanpa henti, bagai menaruh saham dengan keuntungan berjuta kali lipat setiap kejapnya, betapa tidak, apalah artinya sekantung uang dan emas dibanding pahala sujud orang yang bertobat.

disadur dari "Kenalilah Akidahmu" oleh Habib Munzir Al-Musawa

0 komentar:

  © Blogger templates Shiny by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP