"Yaa Sayyidi Yaa Rasulullah.mp3"

Qalbu

>> Jumat, 17 September 2010


Ada hadits tentang qalbu yang sangat populer di masyarakat, sering diucapkan oleh para ustadz dan muballigh dalam ceramah-ceramah mereka. Tapi menurut saya kurang lengkap memaknai qalbu pada hadits ini.


dari Abu Abdillah Nu'man bin Basyir radhiyallahu 'anhuma berkata : Aku telah mendengar Rasulullah  bersabda : "Sesungguhnya sesuatu yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas, dan diantara keduanya ada persoalan yang samar-samar, kebanyakan manusia tidak mengetahui. Maka barang siapa menjaga dirinya dari persoalan yang syubhat itu maka ia telah membersihkan agama dan kehormatannya, dan barang siapa yang jatuh dalam perkara yang syubhat itu, maka ia telah jatuh dalam perkara yang haram seperti penggembala yang menggembala di sekitar tanah larangan, lambat laun ia akan masuk ke dalamnya Ingatlah bahwa tiap-tiap raja ada daerah batasannya. Ingatlah bahwa batasan Allah adalah apa-apa yang diharamkan-Nya. Ingatlah bahwa dalam tubuh terdapat sepotong daging, apabila ia baik maka baiklah badan itu seluruhnya, dan apabila ia rusak, maka rusaklah badan itu seluruhnya, ingatlah itu adalah qalbu". (Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim )

Hadits di atas menyebut qalbu sebagai bongkahan daging (jismani,/benda fisik) yang terkait langsung dengan keadaan jasad atau tubuh manusia. Bahasa Arab mengenal qalbu dalam bentuk fisik yang di dalam kamus didefinisikan sebagai 'organ yang sarat dengan otot yang fungsinya menghisap dan memompa darah, terletak di tengah dada agak miring ke kiri'. Jadi, qalbu adalah jantung. Jantung adalah bongkahan daging yang kalau ia baik maka seluruh jasad akan baik atau sebaliknya kalau ia rusak maka seluruh jasad akan rusak.


Pemaknaan qalbu digambarkan dalam hadits yang lain dan ayat Quran berikut:


"hadits yang diriwayaktan oleh Abu Hurairah r.a. dari Nabi Saw: "Sesungguhnya seorang manusia, jika ia melakukan dosa maka diqalbunya akan tercoreng warna hitam, dan jika ia meninggalkan perbuatan dosa itu serta bertaubat darinya, maka qalbunya kembali bersih. Dan jika ia kembali melakukan dosanya itu, maka hitamnya itu akan ditambah hingga menutupi seluruh qalbunya, itulah tutupan yang disebutkan Allah SWT dalam firman-Nya: "Sama sekali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup mereka. " (Hadits diriwayatkan oleh Tirmizi (3331) dan ia berkata: Hasan Sahih. Demikian juga An Nasai, Ibnu Majah (4244), Ibnu Hibban dalam sahihnya seperti terdapat dalam Al Mawarid (2448) dan Al Hakim serta ia mensahihkannya atas syarat Muslim dan Adz Dzahabi menyetujuinya (2/517). *Dan firman Allah yang dimaksud QS. Al Muthaffifiin: 14) 


"maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai qalbu yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah qalbu yang di dalam dada." (Al Hajj:46)


Jadi kalau banyak dosa qalbu akan dipenuhi oleh bercak-bercak hitam, bahkan keseluruhan qalbu bisa jadi menghitam. Karena hitamnya akhirnya qalbu menjadi buta, tidak bisa mengetahui mana yang halal atau yang haram, yang baik atau yang buruk. Qalbu yang dimaksud dalam hadits dan ayat Quran itu adalah qalbu ruhani, inti dari jiwa. merupakan bagian dari dimensi ghaib dari manusia. Qalbu orang yang berdosa akan menghitam. 


Dalam bahasa Indonesia 'qalbu ruhani' disebut dengan 'hatinurani'. Mungkin karena dianggap terlalu panjang dan menyulitkan dalam pembicaraan, maka orang sering menyingkatnya menjadi 'hati' saja. 


Rupanya, istilah qalbu mirip dengan heart dalam bahasa Inggris, sama-sama memilki makna ganda. Heart dapat bermakna jantung (heart attack artinya serangan jantung) dapat juga bermakna hatinurani (you're always in my heart artinya kamu selalu hadir di hatinuraniku).

0 komentar:

  © Blogger templates Shiny by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP