"Yaa Sayyidi Yaa Rasulullah.mp3"

Kisah Ashabul Kahfi

>> Senin, 21 Juni 2010

Kahfi berarti gua. Ashababul berarti pemuda tidur. Ada 3 gua yang diperkirakan sebagai tempat kejadiannya adalah Gua di Efesus, Anatolia(sekarang Turki) Paulus, Orang Yahudi dan Kristian mempercayainya di sini . Lalu Gua di Damsyik, Syria, selain itu Gua di Amman, Jordan(Gua ini lebih menepati ciri-ciri yang diberi dalam al Quran.)

Kisah Ashabul Kahfi adalah Kisah nyata mengenai sekelompok pemuda yang beriman kepada Allah, sebagaian besar menyebut mereka berjumlah tujuh orang , namun bilangan pemuda yang sebenarnya adalah tidak diketahui, dan tidak menjadi kepentingan untuk berbahas mengenainya.

Allah berfirman dalam Al Qur`an pada surat Al-Kahfi ayat 22 : "Nanti (ada orang yang akan) mengatakan (jumlah mereka) adalah tiga orang yang keempat adalah anjingnya, dan (yang lain) mengatakan: "(jumlah mereka) adalah lima orang yang keenam adalah anjing nya", sebagai terkaan terhadap barang yang gaib; dan (yang lain) mengatakan: "(jumlah mereka) tujuh orang, yang ke delapan adalah anjingnya." Katakanlah: "Tuhanku lebih mengetahui jumlah mereka; tidak ada orang yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit." Karena itu janganlah kamu (Muhammad) bertengkar tentang hal mereka, kecuali pertengkaran lahir saja dan jangan kamu menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada seorangpun di antara mereka.

Para pemuda Ashabul Kahfi tersebut mengetahui bahwa kaum mereka adalah orang-orang kafir, karena menyembah selain Allah. Kekafirannya menyebabkan kezaliman dan kebohongan. Para pemuda mukmin ini lalu memikirkan langkah berikutnya, yaitu dengan mengasingkan diri, lalu memutuskan untuk meninggalkan kaumnya, karena mereka adalah orang yang beriman sedang kaumnya adalah kaum yang kafir, dan tidak mungkin bagi para pemuda itu untuk tinggal bersamanya.

Mereka lalu meninggalkan kota dan pergi ke sebuah gunung, kemudian memutuskan untuk berlindung dalam gua di gunung itu. Mereka memohon kepada Allah agar mencurahkan rahmat-Nya bagi mereka. Allah mengabulkan permohonan mereka. Rahmat Allah diturunkan kepada mereka, Dia memerintahkan matahari agar tidak menyinari tubuh mereka, sehingga tidak merusaknya.

Diantara tanda-tanda kekuasaan Allah atas mereka adalah bahwa mata mereka tetap terbuka, sehingga orang yang melihat menyangka mereka terjaga dan dapat melihat, padahal mereka tidur nyenyak. Bahkan, bumi tidak menelan tubuh mereka, karena Allah membalikkan mereka sesekali ke kanan dan ke kiri.

Bersama mereka ada seekor anjing yang menjadi teman mereka. Anjing itu duduk di ambang pintu gua, menjunlurkan kedua lengannya, dan tidur seperti penghuni gua itu. Sehingga tidak seorang pun yang berani mengganggu mereka ketika tidur. Allah telah membuat hati siapa saja yang melihat mereka menjadi takut, jika ia menoleh kepada mereka, ia akan melarikan diri ketakutan.

Mereka tidur cukup lama, disebutkan dalam Al Qur`an selama 309 tahun (Al Kahfi:25)! Setelah itu, Allah membangunkan mereka, sehingga mereka bertanya-tanya berapa lama mereka tidur, namun mereka berbeda pendapat. Diantara mereka ada yang mengatakan, "Kami tidur selama satu atau setengah hari!"

Akan tetapi mereka tidak memperpanjang perdebatan itu karena memang mereka tidak mengetahuinya, mereka dalam gua. Lalu mereka menunjuk salah seorang diantara mereka untuk pergi ke kota, membekalinya dengan uang perak untuk membeli makanan. Demikian pula agar ia waspada dan berhati-hati agar tidak ada seorang pun yang mengenali dan mengetahuinya, karena mereka merasa takut terhadap kaum mereka. Jika mereka mengetahui penghuni gua dan tempat tinggal mereka, niscaya kaumnya akan membunuh mereka atau membujuk mereka agar kembali ke agama mereka dan perbuatan syirik.

Pergilah pemuda itu untuk membeli makanan ke pasar. Namun Allah menghendaki hal lain. Allah ingin menjadikan diantara mereka tanda kekuasaan-Nya dan sebagai bukti atas kemampauan Allah Yang Maha Suci untuk membangkitkan. Allah menampakkan mereka pada kaum mereka. walaupun kaum itu telah menjadi kaum yang beriman kepada Allah, generasi sebelumnya yang kafir telah lenyap.

Setelah penduduk negeri itu melihat laki-laki mukmin itu, mereka menyusulnya ke gua, tatkala mereka tiba di gua, mereka mendapatkan para lelaki mukmin itu telah wafat, kali ini benar-benar wafat dalam keadaan yang wajar. Demikianlah akhir kisah tentang iman, ikhlas, dan zuhud di dunia untuk kembali kepada Allah.

Doa Ashabul Kahfi

رَبَّنا ءَاتِنا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئ لَنا مِنْ أَمْرِنا رَشَداً

"Wahai Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini).

0 komentar:

  © Blogger templates Shiny by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP